Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Juni 2016

60 Kampung Gaul di Purwakarta

Kamis, 16 Juni 2016, 19:30 WIB

Purwakarta Miliki 60 Kampung Gaul Berbasis Internet

Keluarga bermain internet (ilustrasi)Keluarga bermain internet (ilustrasi)PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, menunjuk 60 dari 183 desa dijadikan kampung gaul. Desa ini, nantinya akan terkoneksi dengan internet.
Nantinya produk unggulan dari 60 desa tersebut bisa dipasarkan melalui jaringan internet. Dengan begitu, produk dan kreativitas masyarakat di pedesaan bisa merambah internasional melalui dunia cyber tersebut.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, Pemkab ingin aktivitas di peloksok desa bisa eksis melalui dunia maya. Karena itu, 60 desa tersebut disulap menjadi kampung gaul.
Pemkab Purwakarta bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi milik BUMN. Guna, menyulap wilayah itu tersebut jadi kampung gaul berbasis internet.

"Saat ini era digital, jadi kampung juga harus diproyeksikan untuk bisa menyesuaikan dengan percepatan teknologi komunikasi," ujar Dedi,  Kamis (16/6). 

Menurut Dedi, saat ini kampung bisa dipublikasikan ke masyarakat luar. Tentunya, harus ada produk unggulan yang bisa jadi medan magnet wisatawan atau konsumen.
Karena itu, dari 60 desa yang dijadikan pilot project kampung gaul, pihaknya akan mendorong supaya wilayah itu memiliki produk unggulan. Produk unggulannya, lanjut Dedi, masih seputaran hasil pertanian, peternakan, perikanan serta pariwisata.
Seperti di Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, ternyata wilayah ini memiliki produk unggulan, buah manggis. Buah berkulit hitam keungu-unguan ini, ternyata di ekspor ke sejumlah negara.

"Ini sangat luar biasa. Masyarakat luas harus tahu, kalau Cibeber merupakan penghasil buah manggis berkualitas ekspor," ujarnya.

Ke depan, semua desa yang jadi kampung budaya, akan memiliki produk unggulannya. Produk tersebut, akan membawa desa itu jadi lebih terkenal. Apalagi, jika produk itu sudah dipasarkan di dunia maya.

Meski demikian, lanjut Dedi, untuk hal negatifnya dari dibukanya akses internet di perkampungan ini, pihaknya akan melakukan serangkaian proteksi. Supaya, jaringan internet ini tidak digunakan untuk hal-hal negatif yang bisa menjerumuskan generasi muda ke dunia hitam.

"Kita akan proteksi. Jadi, internet di kampung gaul ini harus jadi sesuatu yang positif," kata dia menerangkan.
Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Karta Raharja Ucu
IST.Republika